Artikel/ Makalah
Evaluasi Disfagia Pada Tumor Esofagus
Written by Fachzi F, Novialdi, Dini N   
Tuesday, 19 September 2017 15:16
PDF Print E-mail

Abstrak

Disfagia merupakan kondisi kesulitan menelan yang umum ditemukan. Secara umum disfagia dibagi atas disfagia orofaringeal dan disfagia esofageal. Etiologi disfagia esofageal secara umum adalah kelainan mekanis/struktural, kelainan neuromuskuler dan proses inflamasi. Evaluasi disfagia berdasarkan anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (radiologi, endoskopi dan pemeriksaan elektrofisiologis).

Satu kasus disfagia ec adenokarcinoma esofagus telah dilaporkan pada seorang pasien laki-laki 73 tahun. Pada pasien ini telah dilakukan esofagoskopi rigid dan biopsi tumor untuk pemeriksaan parologi anatomi sebagai diagnosis pasti. artikel lengkap

Kata kunci : disfagia, rigid esofagoskopi, adenokarsinoma esofagus

Last Updated ( Tuesday, 19 September 2017 15:26 )
 
External Auditory Exostoses
Written by Jacky M, Yan edward, Dini N.   
Tuesday, 19 September 2017 15:13
PDF Print E-mail

Abstract

External auditory exostoses (EAE) are benign growth of the bone of the external ear canal and commonly asymptomatic. Patients with EAE may complain conductive hearing loss, frequent external otitis, ear pain, ear wax accumulation, and or tinnitus.  The diagnosis of EAE is mainly based on clinical, surgical findings and  histopathology examination.  Therapy of  EAE depends on  patient’s symptoms.  Removal of EAE or surgical treatment is considered if EAE enlarge and cause oclusion greater than 80% of  external ear canal, conductive hearing loss or recurrent external otitis.  Incision approaches include transmeatal, postauricular, and endaural.

A 65 year old man has been reported with bilateral EAE.  The patient has underwent canaloplasty to remove the right exostoses because  of conductive hearing loss  and occlusion more than 80% was presented on right ear. artikel lengkap

Keywords : exostoses, canaloplasty, conductive hearing loss,  transmeatal, postauricular, endaural

 
Emfisema Subkutis dan Pneumomediastinum sebagai Komplikasi Aspirasi Kacang
Written by Novialdi, dini novianti   
Tuesday, 19 September 2017 15:11
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Kasus aspirasi benda asing merupakan kejadian tak terduga yang berisiko tinggi dan  dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.  Emfisema subkutis dan pneumomediastinum merupakan komplikasi aspirasi benda asing yang jarang terjadi. Diagnosis dan penatalaksanaan segera harus dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.  Bronkoskopi dan ekstraksi benda asing merupakan  penatalaksanaan  emfisema subkutis dan pneumomediastinum sebagai komplikasi benda asing.      Laporan Kasus: Satu kasus aspirasi benda asing kacang dengan komplikasi emfisema subkutis dan pneumomediastinum   dilaporkan pada anak perempuan usia 1 tahun 6 bulan.   Pada pasien ini berhasil ditatalaksana dengan bronkoskopi kaku dan ekstraksi benda asing.  Kesimpulan: Meskipun emfisema subkutis dan pneumomediastinum sebagai komplikasi aspirasi benda asing jarang terjadi tetapi  diagnosis dan penatalaksanaan segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. artikel lengkap

 

Kata kunci: aspirasi benda asing, emfisema subkutis, pneumomediastinum, bronkoskopi 

 
Peranan Nitric Oxide Pada Tuli Sensorineural Usia Lanjut (Presbikusis)
Written by Jacky M, Yan edward,Irwan T   
Tuesday, 19 September 2017 15:06
PDF Print E-mail

ABSTRAK

Latar belakang: Tuli sensorineural merupakan keadaan yang sering terjadi pada usia lanjut. Permasalahan yang timbul tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga menyangkut masalah interaksi sosial, ekonomi dan penghargaan diri. Tujuan: Untuk mengetahui peranan nitric oxide pada tuli sensorineural usia lanjut (presbikusis). Tinjauan Pustaka: Presbikusis disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya degenerasi koklea, satu diantaranya berhubungan dengan penumpukan radikal bebas, penurunan jumlah glutation endogen pada saraf pendengaran, penurunan enzim antioksidan endogen di organ korti dan neuron spiral ganglion. Nitric Oxide (NO) merupakan biomessenger yang terdapat di telinga dalam, sel-sel rambut dan neuron sensorik. NO terbagi 3 yaitu neural-NOS (nNOS), endothelial-NOS (eNOS) dan inducible-NOS (iNOS). Pada keadaan peningkatan radikal bebas, terjadi penurunan jumlah NO dan ditemukan iNOS. Kesimpulan: Pada saat terjadi stress oksidatif sel, terjadi perubahan profil fisiologis NO yang terdapat di koklea dan sel rambut. Selanjutnya terjadi penurunan nNOS dan terjadi peningkatan iNOS, sehingga total NO meningkat. Walaupun demikian tetap terjadi kematian sel oleh karena reaksi imunologis iNOS. artikel lengkap

Kata kunci: Presbikusis, Nitric Oxide, radikal bebas

 
Penatalaksanaan Hidung Pelana dengan Septorinoplasti Augmentasi Menggunakan Graft Silikon Padat
Written by Jacky M, Effy H, Irwan T   
Tuesday, 19 September 2017 15:03
PDF Print E-mail

Abstrak

Hidung pelana adalah deformitas hidung berupa depresi akibat berkurangnya struktur kerangka kartilago pada hidung di bawah jaringan lunak. Infeksi dan abses septum pada awalnya merupakan etiologi hidung pelana tersering, saat ini telah digantikan oleh trauma dan akibat operasi hidung sebelumnya. Hidung pelana dapat ditatalaksana dengan septorinoplasti augmentasi, yaitu teknik yang bertujuan untuk meningkatkan ukuran piramid hidung, dorsum nasi dan tip nasi.

Dilaporkan satu kasus seorang laki-laki 25 tahun dengan hidung pelana dan septum deviasi akibat trauma yang ditatalaksana dengan septorinoplasti augmentasi dorsal onlay menggunakan graft silikon padat. artikel lengkap

 

Kata kunci: hidung pelana, septorinoplasti augmentasi, graft silikon padat

 

 
<< Start < Prev 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Next > End >>

Page 14 of 32