Artikel/ Makalah
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional Dengan Teknik Hipotensi Terkendali Pada Penatalaksanaan Rinosinusitis Kronis
Written by Bestari J. Budiman, Yurni   
Monday, 20 February 2012 17:22
PDF Print E-mail

Bestari J. Budiman, Yurni

Abstrak

Bedah Sinus Endoskopi Fungsional  (BSEF) merupakan tindakan bedah invasif minimal pada hidung dan sinus paranasal dengan menggunakan endoskop. Salah satu indikasi BSEF adalah rinosinusitis kronis yang tidak respon dengan terapi medikamentosa maksimal.

BSEF  membutuhkan visualisasi yang baik sebagai salah satu faktor penting untuk keberhasilan operasi. Teknik hipotensi terkendali merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi perdarahan selama operasi sehingga memperoleh lapang pandang operasi yang baik.

Dilaporkan satu kasus wanita berusia 28 tahun dengan rinosinusitis kronis yang dilakukan BSEF teknik hipotensi terkendali telah memberikan visualisasi yang baik selama operasi. Artikel lengkap

Kata kunci : Rinosinusitis kronis, BSEF, teknik hipotensi.

Last Updated ( Thursday, 11 October 2012 07:13 )
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuli Mendadak
Written by Jacky Munilson, Yurni   
Monday, 20 February 2012 17:19
PDF Print E-mail

Jacky Munilson, Yurni

Abstrak

Tuli mendadak didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran yang tiba-tiba, tuli sensorineural dan bersifat idiopatik. Tuli mendadak merupakan salah satu kegawatdaruratan di bagian THT-KL. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan audiometri. Terdapat beberapa modalitas terapi tuli mendadak. Onset kehilangan pendengaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi.

Dilaporkan satu kasus pasien yang didiagnosis dengan tuli mendadak pada telinga kiri. Pemberian terapi dini pada kasus ini memberikan peningkatan ambang dengar  yang termasuk pada kelompok  partial recovery. Artikel lengkap

 

Kata kunci : tuli mendadak, kegawatdaruratan THT-KL, tuli sensorineural.

Last Updated ( Thursday, 11 October 2012 07:14 )
 
Sindrom Gradenigo pada Otitis Media Supuratif Kronis tipe bahaya
Written by Yan Edward,Yurni   
Monday, 20 February 2012 17:17
PDF Print E-mail

Yan Edward,Yurni

Abstrak

Sindrom gradenigo merupakan kasus yang jarang, terdiri dari  trias gejala yaitu otore, nyeri retroorbita dan parese nervus abdusen ipsilateral. Sindrom gradenigo sering terjadi pada petrositis yang merupakan salah satu komplikasi yang jarang pada otitis media supuratif kronis. Tomografi Komputer atau  Magnetic Resonance Imaging memegang peranan penting pada sindrom gradenigo untuk membedakan petrositis dengan penyakit non inflamasi.

Telah dilaporkan satu kasus seorang pasien perempuan berumur 17 tahun dengan otitis media supuratif kronis tipe bahaya di telinga kiri dengan sindrom gradenigo ec  petrositis. Artikel lengkap

Kata kunci: Sindrom gradenigo, otitis media supuratif kronis, petrositis.

Last Updated ( Thursday, 11 October 2012 07:11 )
 
Penatalaksanaan Tumor Warthin Parotis
Written by Muhammad Abduh Firdaus, Hidayatul Fitria   
Monday, 20 February 2012 17:15
PDF Print E-mail

Muhammad Abduh Firdaus, Hidayatul Fitria

Abstrak

Tumor Warthin merupakan tumor jinak kelenjar liur yang khusus terjadi di kelenjar parotis. Insidennya kira-kira 6%-8% dari seluruh tumor kelenjar liur dan kedua terbanyak dari tumor jinak kelenjar parotis. Tumor ini tumbuh lambat dan biasanya tanpa gejala. Pengobatan tumor Warthin adalah dengan pembedahan. Salah satu cara pembedahan yang dapat dilakukan untuk menghindari trauma pada nervus fasialis adalah enukleasi. Rekurensi dari tumor ini sangat jarang. Dilaporkan satu kasus tumor Warthin parotis pada seorang laki-laki berusia 70 tahun yang dilakukan terapi pembedahan enukleasi. Artikel lengkap

Kata kunci : Tumor Warthin, enukleasi, trauma nervus fasialis

Last Updated ( Monday, 27 February 2012 17:42 )
 
Penatalaksanaan Hipertrofi Konka
Written by Bestari Jaka Budiman, Hidayatul Fitria   
Monday, 20 February 2012 17:14
PDF Print E-mail

Bestari Jaka Budiman, Hidayatul Fitria

Abstrak

Latar Belakang: Hidung tersumbat merupakan salah satu keluhan yang sering membawa pasien datang berobat ke dokter THT. Salah satu penyebab sumbatan hidung ini adalah hipertrofi konka. Tujuan: Untuk menjelaskan gambaran tentang hipertrofi konka dan penatalaksanaannya. Tinjauan Pustaka: Konka merupakan salah satu komponen yang terdapat di kavum nasi. Konka terdiri dari struktur tulang yang dibatasi oleh mukosa. Mukosanya memiliki epitel kolumnar pseudostratifed bersilia dengan sel goblet dan banyak mengandung pembuluh darah dan kelenjar lendir. Konka melindungi hidung dengan mengatur temperatur dan kelembaban udara inspirasi dan menyaring benda-benda asing yang terhirup bersama udara inspirasi. Hipertrofi konka menimbulkan keluhan hidung tersumbat. Penyebab hipertrofi konka adalah rinitis alergi, rinitis non alergi dan septum deviasi. Penatalaksanaan meliputi medikamentosa dan pembedahan. Pembedahan yang dapat dilakukan adalah lateroposisi, turbinektomi total dan parsial, turbinektomi submukosa, reseksi submukosa dengan lateral outfracture, turbinoplasti inferior, laser, elektrokoagulasi, radiofrekwensi, koagulasi argon plasma, krioterapi dan neurotektomi vidian. Kesimpulan: Hipertrofi konka menyebabkan sumbatan hidung. Pembedahan dilakukan bila medikamentosa tidak berhasil. Banyak teknik pembedahan yang dapat digunakan. Tidak ada teknik yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Artikel lengkap

Kata kunci: hipertrofi konka, sumbatan hidung, turbinektomi, turbinoplasti, medikamentosa

Last Updated ( Monday, 27 February 2012 11:55 )
 
<< Start < Prev 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Next > End >>

Page 19 of 32