Artikel/ Makalah
Diagnosis dan Penatalaksanaan Abses Retrofaring Akibat Pott's Servikal
Written by Novialdi, Ade A, Chandra   
Wednesday, 20 September 2017 11:15
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Abses retrofaring akibat Pott's servikal jarang terjadi. Abses retrofaring yang disebabkan oleh Pott's servikal harus dicurigai jika ditemukan destruksi vertebra servikal serta terdapatnya gejala dan tanda abses retrofaring. Abses retrofaring akibat Pott's servikal ditatalaksana dengan insisi dan eksplorasi secara intraoral untuk abses retrofaring. Sedangkan untuk Pott's servikal dapat dilakukan debridemen dan rekonstruksi vertebra serta pengobatan tuberkulosis (TB). Laporan kasus: Dilaporkan sebuah kasus abses retrofaring akibat Pott's servikal dan telah dilakukan anterior cervical discectomy fusion serta insisi dan eksplorasi abses retrofaring intraoral. Kesimpulan: Diagnosis abses retrofaring akibat Pott's servikal ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Tatalaksana penyakit ini adalah kombinasi medikamentosa dan pembedahan. artikel lengkap

Kata Kunci: Abses retrofaring, Pott's servikal, insisi dan eksplorasi abses, anterior cervical dissectomy fusion

 
Penatalaksanaan Hemangioma Septum dengan Kauterisasi Monopolar Pendekatan Endoskopi
Written by Bestari JB, Ade Chandra   
Wednesday, 20 September 2017 11:12
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah. Kejadian hemangioma septum hidung lebih rendah dibandingkan kejadian di tempat lain pada kepala dan leher. Gejala yang sering ditemukan pada tumor ini antara lain hidung berdarah dan hidung tersumbat. Pengangkatan tumor secara lengkap dengan pendekatan endoskopi merupakan pilihan terbaik pada penatalaksanaan hemangioma. Laporan kasus: Dilaporkan sebuah kasus hemangioma septum dan telah dilakukan tindakan ekstirpasi hemangioma septum dengan kauterisasi monopolar pendekatan endoskopi. Kesimpulan: Pengangkatan tumor secara lengkap dengan pendekatan endoskopi merupakan pilihan terbaik pada penatalaksanaan hemangioma septum. artikel lengkap

Kata Kunci: hemangioma, septum hidung, pendekatan endoskopi

 
Trauma Tembus Leher
Written by Novialdi, Ade A, Gunawan   
Wednesday, 20 September 2017 11:03
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan : Trauma tembus leher adalah trauma yang menembus otot platisma dan merupakan keadaan gawat darurat yang bersifat mengancam nyawa. Leher adalah area rentan yang terdiri berbagai organ vital dari banyak sistem fisiologis. Tujuan : Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan trauma tembus leher. Tinjauan Pustaka : Penyebab terbanyak luka tembus leher pada unit gawat darurat adalah luka tembak dan luka sayat. Pemahaman yang lengkap tentang anatomi leher sangat penting untuk melalukan penatalaksanaan yang optimal. Gambaran klinis trauma tembus leher sangat bervariasi, tergantung pada mekanisme trauma, berat ringannya trauma dan lokasi/ zona serta struktur yang terlibat. Evaluasi jalan nafas merupakan prioritas utama di unit gawat darurat pada semua pasien trauma tembus leher. Pasien dengan simptom cedera struktur penting leher harus dilakukan eksplorasi leher, kecuali pasien stabil dengan trauma tembus zona I atau III. Kesimpulan : Trauma tembus leher harus dievaluasi dan dipertahankan jalan nafas. Pasien dengan simptom cedera struktur penting leher harus dilakukan eksplorasi leher. artikel lengkap

Kata Kunci : Trauma leher, trauma tembus, trauma vaskular, trauma laring-trakea, trauma faring-esofagus.

 
Hipofungsi Vestibuler Perifer
Written by Jacky M, Rossy R, Gunawan   
Wednesday, 20 September 2017 11:00
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan : Hipofungsi vestibuler perifer (HVP) adalah penyebab ketiga terbanyak pada vertigo perifer dan penyebab terbanyak adalah neuritis vestibularis. Pemeriksaan Elektronistagmografi (ENG) merupakan modalitas diagnostik untuk identifikasi adanya hipofungsi vestibuler perifer (paresis kanal). Tujuan : Mengetahui peran ENG dalam menegakan diagnosis hipofungsi vestibular perifer. Tinjauan Pustaka : Pada HVP dapat ditemukan nistagmus spontan pada bidang 3 dimensi, yaitu horizontal, vertikal dan torsional. Manifestasi klinis HVP antara lain; terdapat vertigo rotatory, sensasi visual pergerakan lingkungan sekitar (vertigo eksternal), instabilitas postural dan gait (cara berjalan) dengan kecenderungan terjatuh ke arah sisi telinga sakit serta mual dan muntah. Pemeriksaan ENG pada HVP terlihat nistagmus spontan rotatory-horizontal ke arah telinga sehat dan gambaran hiporesponsitas atau tanpa respon pada KSS horizontal yang terganggu pada tes kalori. Kesimpulan : Hipofungsi vestibuler perifer merupakan kelainan pada nervus vestibularis. Pemeriksaan ENG adalah modalitas diagnostik penting untuk HVP karena memberikan pencatatan objektif. artikel lengkap

Kata Kunci : Elektronistagmografi, hipofungsi vestibuler perifer, tes kalori, neuritis vestibularis

 
Kesulitan Tatalaksana Benda Asing Biji Durian di Esofagus
Written by Ade Asyari, Novialdi, Fachzi F, Gunawan   
Wednesday, 20 September 2017 10:56
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Kasus tersangkut biji durian di esofagus merupakan kasus yang jarang. Benda asing di esofagus umumnya terjadi pada anak-anak dan usia lanjut. Diagnosis benda asing di esofagus dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Berbagai komplikasi dapat terjadi jika tidak segera ditangani dengan baik. Laporan kasus: Seorang laki-laki berusia 47 tahun dengan diagnosis benda asing biji durian di esofagus dan telah dilakukan tindakan esofagoskopi diagnostik dan terapeutik. Kesimpulan: Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang serta simulasi ekstraksi sebelum tindakan endoskopi penting untuk diagnosis dan penatalaksanaan. artikel lengkap

Kata kunci : biji durian, esofagoskopi, benda asing esofagus

 
<< Start < Prev 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Next > End >>

Page 12 of 32