Artikel/ Makalah
Keterlambatan Tindakan Bronkoskopi Pada Suspek Benda Asing di Bronkus
Written by Fachzi Fitri, Novialdi, Yelvita Roza   
Saturday, 10 March 2012 22:12
PDF Print E-mail

Fachzi Fitri, Novialdi, Yelvita Roza

Abstrak
Aspirasi benda asing di bronkus adalah kasus emergensi THT-KL yang merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada anak, terutama usia dibawah 3 tahun. Aspirasi benda asing yang tersering pada bayi dan anak adalah benda organik, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat karena akan menimbulkan komplikasi serius apabila tindakannya terlambat. Keterlambatan diagnosis aspirasi benda asing dipengaruhi oleh faktor tingkat pengetahuan orang tua, ketidaktajaman diagnosis awal dan komplikasi dari benda asing di jalan nafas. Tindakan bronkoskopi tepat waktu akan menghindarkan komplikasi yang ireversibel. Dilaporkan satu kasus aspirasi benda asing biji jeruk pada seorang bayi laki-laki usia 7 bulan dengan gagal nafas akut karena keterlambatan diagnosis dan tatalaksana dan telah dilakukan bronkoskopi dalam anastesi umum dengan menggunakan bronkoskopi kaku. Makalah Lengkap


Kata kunci: aspirasi benda asing organik, gagal nafas akut, keterlambatan diagnosis, bronkoskopi kaku, anastesi umum

 
Laryngopharyngeal Reflux
Written by Novialdi, Dolly Irfandy   
Saturday, 10 March 2012 21:01
PDF Print E-mail

Novialdi, Dolly Irfandy


Abstrak


Laryngopharyngeal Reflux/ LPR atau Refluks Laringofaring adalah keadaan dimana asam lambung bergerak retrograd kearah esofagus bagian atas, faring dan laring. Keadaan ini harus dibedakan dengan refluks gastroesofagus (Gastroesophageal Reflux Disease/ GERD). Pasien yang menderita LPR seringkali menyangkal gejala klasik GERD yaitu rasa panas di dada atau regurgitasi. Anmnesis yang cermat sangat diperlukan dan pemeriksaan yang teliti untuk mendiagnosis LPR. Laringoskopi fleksibel merupakan pemeriksaan utama untuk mendiagnosis LPR. Penatalaksanaan LPR meliputi modifikasi gaya hidup, medikamentosa dan terapi pembedahan. Artikel Lengkap


Kata kunci: Refluks Laringo Faring, Laringoskopi Fleksibel, proton pump inhibitor, gaya hidup.

 
Ekstirpasi hemangioma di dinding lateral hidung Dengan pendekatan endoskopi
Written by Bestari Jaka Budiman, Al Hafiz   
Monday, 20 February 2012 17:50
PDF Print E-mail

Bestari Jaka Budiman, Al Hafiz

Abstrak

Hemangioma di dinding lateral hidung merupakan kasus tumor jinak pembuluh darah yang jarang angka kejadiannya. Pendekatan endoskopi memberikan hasil yang lebih baik pada penatalaksanaan kasus tumor jinak di daerah hidung dan sinus paranasal. Pada kasus-kasus tertentu, pendekatan endoskopi memberikan beberapa keuntungan lebih, seperti dapat mengangkat massa tumor dengan morbiditas yang rendah dan menghindari kerusakan yang tidak perlu pada mukosa dan struktur anatomi yang sehat.

Telah dilakukan pengangkatan hemangioma di dinding lateral hidung dengan pendekatan endoskopi pada seorang pasien wanita berusia 33 tahun. Artikel Lengkap

Kata kunci: hemangioma, dinding lateral hidung, pendekatan endoskopi

Last Updated ( Thursday, 11 October 2012 06:52 )
 
Augmentasi Silikon Pada Hidung Pelana
Written by Jacky Munilson, Sri Mulyani   
Monday, 20 February 2012 17:45
PDF Print E-mail

Jacky Munilson, Effy Huriyati, Sri Mulyani

Abstrak

Hidung pelana merupakan salah satu tantangan dalam bedah rinoplasti.  Hidung pelana dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma, infeksi dan iatrogenik. Pembedahan bertujuan untuk mengoreksi kelainan bentuk fisiologi serta meningkatkan aspek estetik dan emosional.

Dilaporkan satu kasus hidung pelana pada anak perempuan usia 14 tahun yang telah ditatalaksana dengan rinoplasti eksterna dan pemasangan silikon. Artikel Lengkap

Kata kunci: hidung pelana, rinoplasti eksterna, silikon.

Last Updated ( Thursday, 11 October 2012 07:02 )
 
Epistaksis Berulang denganRinosinusitis Kronik, Spina pada Septum dan Telangiektasis
Written by Bestari Jaka Budiman, Yolazenia   
Monday, 20 February 2012 17:42
PDF Print E-mail

Bestari Jaka Budiman, Yolazenia


Abstrak
Epistaksis adalah perdarahan dari hidung. Epistaksis bukan suatu penyakit melainkan gejala suatu kelainan.  Penyebab epistaksis dapat dibedakan sebagai penyebab lokal, sistemik, dan idiopatik. Penyebab lokalyaitu: trauma, infeksi hidung dan sinus paranasal, tumor pada hidung, sinus paranasal dan nasofaring, lingkungan, benda asing atau rinolit, septum deviasi, dan terdapatnya telangiektasis. Sedangkan penyebab sistemik
meliputi: penyakit kardiovaskular, kelainan darah, infeksi sistemik, gangguan endokrin, dan kelainan kongenital. Prinsip utama penanggulangan epistaksis meliputi : menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi, mencegah berulangnya epistaksis. Dilaporkan satu kasus seorang perempuan berumur 40 tahun dengan epistaksis berulang pada hidung kiri dengan rinosinusitis kronis,spina pada septum dan telangiektasis, yang dilakukan eksplorasi dengan bedah sinus endoskopi. Artikel lengkap

Kata kunci: epistaksis, rinosinusitis, spina, telangiektasis,bedah
sinus endoskopi

Last Updated ( Monday, 27 February 2012 11:52 )
 
<< Start < Prev 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Next > End >>

Page 17 of 32