Artikel/ Makalah
Eksisi Endoskopi pada Kista Epiglotis
Written by Novialdi, Dewi YL   
Monday, 25 September 2017 08:47
PDF Print E-mail

ABSTRAK

Pendahuluan : Kista epiglotis merupakan kasus yang jarang dijumpai, mengacu pada lesi kistik pada epiglotis. Kista Epiglotis diduga disebabkan oleh obstruksi duktus. Kista tidak memiliki potensi ganas dan sebagian besar tidak menimbulkan gejala pada orang dewasa. Namun jika cukup besar, kista epiglotis bisa menyebabkan gangguan pada jalan napas dan dapat mengancam nyawa ketika intubasi endotrakeal darurat diperlukan. Eksisi endoskopi merupakan salah satu jenis operasi yang dilakukan untuk penatalaksanaan kista epiglotis. Laporan Kasus : Dilaporkan satu kasus kista epiglotis pada seorang laki-laki umur 27 tahun dan telah dilakukan eksisi endoskopik. Kesimpulan : Kista epiglotis merupakan kasus yang jarang, dapat bersifat asimtomatik dan dapat dilakukan pengangkatan dengan eksisi endoskopi. artikel lengkap

Kata kunci : Kista epiglotis, eksisi endoskopi

 
Adenoid Cystic Carcinoma Minor Salivary Gland of the Nasal Cavity
Written by Sukri Rahman, Dewi YL   
Monday, 25 September 2017 08:37
PDF Print E-mail

ABSTRACT

Introduction : Adenoid cystic carcinoma (ACC) is uncommon tumor. It can occured to the minor salivary gland in nasal cavity. Diagnosis is based on the clinical history, physical examination, histopathology examination, Magnetic Resonance Imaging (MRI) and Computed Tomography (CT). Currently, surgery is the most effective treatment modality, followed by adjuvant radiotherapy. ACC have a high recurrence rate (5-30%) when surgical removal is incomplete. Case report : A 52-year-old male patient with diagnosis adenoid cystic carcinoma of right nasal cavity stage I (T1N0M0). We performed complete surgical resection of the tumor, will be continue with radiation. Conclusion : ACC was second mostly nasal cavity tumor. Reccurance rate are depend on many factor such as positive margin in surgery. Histopatology type of Adenoid Cystic Carsinoma and metastasis of the tumor gave effect to prognosis for the patient. artikel lengkap

Keyword : Adenoid cystic carcinoma, excision, reccurence

 
Parotidektomi pada Kista Brankial Parotis
Written by Bestari JB, Rahmadona   
Monday, 25 September 2017 08:27
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Kista kelenjar ludah diklasifikasikan atas kista kongenital dan didapat. Kista kongenital salah satunya adalah kista celah brankial. Diagnosis kista ini dibuat berdasarkan riwayat penyakit, manifestasi klinis, Biopsi Aspirasi Jarum Halus dan CT-scan. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus kista brankial kelenjar parotis pada seorang laki-laki berusia 49 tahun dengan keluhan benjolan dan nyeri berulang di bawah daun telinga. Kemudian dilakukan parotidektomi superfisial dengan preservasi saraf fasialis dan pengangkatan kista pada lobus profunda. Kesimpulan: Kista nonneoplastik yang sering mengalami infeksi berulang harus dieksisi. Kista brankial di lobus profunda parotis ditatalaksana dengan parotidektomi superfisial dengan eksisi kista pada lobus profunda. Komplikasi pasca parotidektomi dapat berupa parese saraf fasialis dan fistula kelenjar liur. artikel lengkap

Kata kunci : kista brankial, kelenjar parotis, parotidektomi superfisial, preservasi saraf fasialis

 
Timpanomastoidektomi Revisi pada Otitis Media Supuratif Kronis Tipe Bahaya
Written by Bestari JB, Jacky M, Yan E, Rahmadona   
Monday, 25 September 2017 08:23
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Otitis media supuratif kronis (OMSK) tipe bahaya masih menjadi masalah kesehatan. Operasi revisi direncanakan jika tujuan operasi pertama gagal, bisa diakibatkan oleh facial ridge yang tinggi, pembersihan air cells yang tidak adekuat dari sisa-sisa kolesteatoma, meatoplasti yang tidak adekuat dan ketidakpatuhan pasien untuk kontrol pasca operasi. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus OMSK telinga kiri tipe bahaya, pada seorang laki-laki berusia 20 tahun, yang dilakukan operasi timpanomastoidektomi revisi. Kesimpulan: Operasi timpanomastoidektomi revisi dibutuhkan jika masih terdapat kolesteatoma. Operasi revisi lebih sulit dan berbahaya karena anatomi yang tidak jelas dan landmark yang hilang. artikel lengkap

Kata kunci : Otitis media supuratif kronis, kolesteatoma, timpanomastoidektomi  revisi

 
Penatalaksanaan Rinosinusitis Kronis dengan Variasi Anatomi Kavum Nasi
Written by Bestari JB, Effy H, Dolly I, Rahmadona   
Monday, 25 September 2017 08:19
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan: Rinosinusitis kronis (RSK) merupakan inflamasi pada hidung dan sinus paranasal. Rinosinusitis kronis merupakan penyakit yang kompleks, terdiri dari beberapa variasi penyakit dengan perbedaan patofisiologi yang mendasarinya. Etiologi pasti penyebab RSK belum diketahui. Salah satunya diperkirakan oleh variasi anatomi kavum nasi. Laporan Kasus: Dilaporkan dua kasus RSK. Kasus pertama perempuan, 35 tahun dengan diagnosis rinosinusitis kronis dengan septum deviasi dan konka media bulosa sisi kanan, suspek rinitis alergi persisten sedang berat dan hipertrofi adenoid yang dilakukan operasi bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF), konkotomi dan septoplasti. Kasus kedua laki-laki, 48 tahun dengan diagnosis rinosinusitis kronis dengan septum deviasi dan hipertrofi konka nasalis bilateral yang dilakukan BSEF, konkotomi dan septoplasti. Kesimpulan: Variasi anatomi kavum nasi dapat mempengaruhi terjadinya rinosinusitis kronis karena terhalangnya drainase pada kompleks osteomeatal yang dapat menyebabkan inflamasi dan mengganggu klirens mukosiliar. Pembedahan merupakan terapi pilihan pada RSK dengan variasi anatomi. artikel lengkap

 

Kata kunci : rinosinusitis kronis, septum deviasi, konka bulosa, hipertrofi konka, bedah sinus endoskopi fungsional

 
<< Start < Prev 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Next > End >>

Page 5 of 32