Artikel/ Makalah
Infeksi Abses Leher Dalam Pada Pasien Dengan Suspek HIV
Written by Novialdi, Ade A, Fachzi, Bonny M   
Wednesday, 27 September 2017 08:20
PDF Print E-mail

Abstrak

Pendahuluan : Abses retrofaring merupakan salah satu infeksi serius ruang leher dalam dimana terjadinya infeksi dengan pengumpulan pus di ruang retrofaring dari kelenjar getah bening retrofaring dalam ruang retrofaring pada leher. Epidemiologi dari Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu permasalahan kesehatan publik paling disorot pada abad ini dan penyebab kematian dari pasien dengan immuno compromised. Abses leher dalam pada pasien dengan infeksi HIV sering menunjukkan komplikasi yang sangat berat bahkan menyebabkan kematian. Laporan kasus : Seorang laki-laki berusia 41 tahun, dikonsulkan dengan post insisi dan eksplorasi abses region coli + sepsis dan abses retrofaring serta abses parafaring disertai kecurigaan infeksi HIV. Kesimpulan : Pemberian terapi kombinasi dari pembedahan, pemakaian antibiotik yang adekuat dan pemakaian antiretroviral pada kasus abses leher dalam dengan pasien terinfeksi HIV merupakan cara untuk terbaik dalam penanganan kasus.

Kata kunci: abses leher dalam, abses retrofaring, antiretroviral

 
Trakeostomi Pada Pasien di Unit Perawatan Intensif Indikasi dan Pemilihan Waktu yang Optimal
Written by Novialdi, Ade A, Fachzi, Arsia D   
Tuesday, 26 September 2017 23:55
PDF Print E-mail

Abstrak

Latar Belakang : Trakeostomi merupakan tindakan pembedahan yang paling sering dilakukan di ruang perwatan intensif. Pasien yang dilakukan trakeostomi di ruang perawatan intensif diantaranya adalah pasien dengan instabilitas jalan nafas dan pasien yang memerlukan ventilasi mekanik jangka panjang. Namun demikian, bagi pasien yang memerlukan ventilasi mekanik sering dilakukan intubasi translaring untuk beberapa waktu tertentu, hingga dilakukannya trakeostomi. Sehingga waktu yang optimal untuk dilakukannya trakeostomi masih menjadi pertanyaan. Tinjauan Pustaka: Trakeostomi lebih dipilih daripada intubasi translaring karena banyaknya keuntungan yang diperoleh bagi pasien, diantaranya adalah meningkatnya kenyamanan pasien dan lebih mudah melepaskan pasien dari ventilasi mekanik.  Kesimpulan : Banyak keuntungan yang didapatkan dari tindakan trakeostomi bagi pasien di ruang perawatan intensif, pemilihan waktu yang  paling optimal mengenai tatalaksana prosedur ini memerlukan penelitian lebih lanjut. artikel lengkap

Kata Kunci : Trakeostomi, ruang perawatan intensif, waktu optimal

 

 
Ekstirpasi Angiofibroma Nasofaring Belia Dengan Pendekatan Transpalatal
Written by Sukri Rahman, Al hafiz, Arsia dilla   
Tuesday, 26 September 2017 23:53
PDF Print E-mail

Abstrak:

Pendahuluan: Angiofibroma nasofaring belia merupakan tumor jinak yang jarang ditemui. Jenis tumor ini merupakan tumor yang tumbuh secara perlahan, namun bersifat destruktif, invasi lokal dan menunjukkan gambaran penyebaran submukosa. Pembedahan merupakan modalitas utama tatalaksana pada kasus ini. Laporan Kasus: Dilaporkan seorang laki-laki usia 16 tahun dengan diagnosis angiofibroma nasofaring belia stadium IIC (Radkowski) yang telah ditatalaksana dengan pembedahan secara transpalatal. Follow up selama satu bulan memberikan hasil yang memuaskan. Kesimpulan: Teknik transpalatal adalah teknik yang sesuai untuk angiofibroma yang berlokasi di nasofaring, kavum nasi dan sinus sphenoid. Reseksi komplit dan follow up yang teratur  dapat mencegah risiko kekambuhan. artikel lengkap

Kata Kunci: Angiofibroma nasofaring belia, tatalaksana, pendekatan transpalatal

 
Neurofibroma Telinga Tengah dengan Otitis Media Supuratif Kronis
Written by Jacky M, Yan E, Arsia dilla   
Tuesday, 26 September 2017 23:50
PDF Print E-mail

Abstrak:

Pendahuluan: Neurofibroma adalah tumor saraf yang cukup sering dijumpai, tetapi hanya beberapa kasus yang melibatkan telinga tengah yang pernah dilaporkan.     Kasus: Dilaporkan seorang perempuan berusia 51 tahun dengan keluhan telinga kiri berair, hilang timbul sejak 30 tahun yang lalu. Pasien dilakukan tindakan timpanomastoidektomi dinding utuh telinga kiri, intraoperatif ditemukan jaringan granulasi beserta jaringan berpapil-papil di liang telinga. Hasil patologi anatomi adalah neurofibroma dengan kalsifikasi. Kesimpulan: Neurofibroma merupakan suatu tumor yang dapat muncul dimana saja di tubuh. Adanya neurofibroma bersamaan dengan OMSK diduga terdapat peranan inflamasi yang mencetuskan timbulnya tumor. Tatalaksana dan follow up yang baik dapat memberikan hasil yang memuaskan. artikel lengkap

Kata Kunci: Neurofibroma, Telinga Tengah, OMSK tipe aman fase tenang

 
Variasi Anatomi pada CT Scan Sinus Paranasal Pasien dengan Rinosinusitis Kronis
Written by Bestari JB, Effy H, Dolly I, Elniza   
Tuesday, 26 September 2017 23:47
PDF Print E-mail

Abstrak

Latar Belakang: Rinosinusitis kronis (RSK) adalah peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang disebabkan oleh banyak faktor. Variasi anatomi merupakan salah satu faktor yang bisa menjadi predisposisi terjadinya rinosinusitis kronis. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara variasi anatomi dengan angka kejadian rinosinusitis kronis, namun dari beberapa penelitian lain tidak menemukan adanya korelasi. Tujuan : Agar bisa memahami variasi anatomi dan dampaknya terhadap patologi sinus. Tinjauan Pustaka: Angka kejadian RSK meningkat dari tahun ke tahun. Diagnosis RSK ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, nasoendoskopi dan tomografi komputer (CT scan). Variasi anatomi bisa dilihat dengan nasoendoskopi dan CT scan. Variasi anatomi bisa berupa septum deviasi, konka bulosa, konka paradoks, sel Haller, sel Onodi, hipertrofi konka inferior, pelebaran bulla ethmoid dan variasi pada prosesus uncinatus. Variasi yang paling sering ditemukan adalah septum deviasi dan konka bulosa dan merupakan faktor predisposisi karena diperkirakan mengganggu aliran sinus. Sel onodi penting untuk diketahui sebelum tindakan bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF) untuk mencegah komplikasi pada nervus optikus. Kesimpulan: Variasi anatomi penting diketahui untuk mencegah RSK rekuren dan untuk mencegah komplikasi bedah endoskopi sinus fungsional. artikel lengkap

Kata kunci : rinosinusitis kronis, variasi anatomi, septum deviasi, konka bulosa

 
<< Start < Prev 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Next > End >>

Page 2 of 32