Variasi Anatomi pada CT Scan Sinus Paranasal Pasien dengan Rinosinusitis Kronis
Written by Bestari JB, Effy H, Dolly I, Elniza
Tuesday, 26 September 2017 23:47
|
Abstrak Latar Belakang: Rinosinusitis kronis (RSK) adalah peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang disebabkan oleh banyak faktor. Variasi anatomi merupakan salah satu faktor yang bisa menjadi predisposisi terjadinya rinosinusitis kronis. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara variasi anatomi dengan angka kejadian rinosinusitis kronis, namun dari beberapa penelitian lain tidak menemukan adanya korelasi. Tujuan : Agar bisa memahami variasi anatomi dan dampaknya terhadap patologi sinus. Tinjauan Pustaka: Angka kejadian RSK meningkat dari tahun ke tahun. Diagnosis RSK ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, nasoendoskopi dan tomografi komputer (CT scan). Variasi anatomi bisa dilihat dengan nasoendoskopi dan CT scan. Variasi anatomi bisa berupa septum deviasi, konka bulosa, konka paradoks, sel Haller, sel Onodi, hipertrofi konka inferior, pelebaran bulla ethmoid dan variasi pada prosesus uncinatus. Variasi yang paling sering ditemukan adalah septum deviasi dan konka bulosa dan merupakan faktor predisposisi karena diperkirakan mengganggu aliran sinus. Sel onodi penting untuk diketahui sebelum tindakan bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF) untuk mencegah komplikasi pada nervus optikus. Kesimpulan: Variasi anatomi penting diketahui untuk mencegah RSK rekuren dan untuk mencegah komplikasi bedah endoskopi sinus fungsional. artikel lengkap Kata kunci : rinosinusitis kronis, variasi anatomi, septum deviasi, konka bulosa
|